Tips Komplit Memulai Digital Agency Jakarta
Sampai di sini, Anda udah mengerti apa itu digital agency dan kenapa worth it untuk memulainya. Sekarang, saatnya Anda belajar tips memulai digital agency supaya sanggup sukses di masa kini. Ada sembilan tips yang sanggup dicoba dan sepenuhnya udah kita urutkan berasal dari yang terutama supaya memudahkan Anda.
1. Tentukan Jasa yang Ditawarkan
Di awal mula terbentuknya digital agency, Anda tak harus tawarkan banyak jasa, kok. Satu atau dua udah cukup. Anda sanggup merasa bersama dengan tawarkan jasa sesuai skill yang dimiliki dan jasa lain yang masih berhubungan. Dengan begini, Anda sanggup berhemat dan tak harus merekrut banyak pegawai sekaligus.
Berikut kita berikan lebih dari satu contohnya:
Jasa Utama Jasa Pendamping
Content Marketing Optimasi SEO
Content Marketing Copywriting
Membuat Website Optimasi Website
Membuat Website Desain Website
Desain Website Optimasi Website
Optimasi SEO Audit Website
Social Media Marketing Copywriting
Desain Grafis Iklan Grafis
Videographer Iklan Video
2. Pilih Niche Market
Niche market adalah segmentasi berasal dari pasar yang lebih luas (mass market). Artinya, alih-alih melacak klien berasal dari beragam style industri, digital agency Anda hanya menarget pasar yang tertentu dan lebih kecil. Misalnya, niche market digital agency Anda adalah industri kuliner. Berarti, Anda hanya menarget klien yang memiliki usaha kuliner saja.
“Wah, jika begitu nanti gak dapet banyak klien, dong?”
Memang menerima beragam style klien di awal terbentuknya agency itu menggiurkan. Namun, menurut praktik yang umum di dunia freelancer, tidak memiliki niche tertentu ternyata mempunyai kerugian jangka panjang. Begitu juga saat diterapkan di digital agency.
Dikarenakan tidak memiliki niche, digital agency Anda tak dapat memiliki nilai jual (USP). Efeknya, Anda dapat susah membangun reputasi dan tampil mencolok di pada ratusan digital agency lainnya. Selain itu, mengerjakan permohonan klien berasal dari industri yang berbeda-beda juga boros tenaga dan biaya.
Lalu, bagaimana cara menentukan niche market yang pas untuk digital agency? Pertanyaan bagus! Berikut lebih dari satu tips yang sanggup Anda coba:
Cari Niche Market Potensial
Sebagai permulaan, Anda sanggup jalankan riset kata kunci untuk melacak niche market yang potensial. Dengan begini, Anda dapat memperoleh inspirasi mengenai niche tertentu yang diperlukan oleh orang. Jadi, potensi ke depannya memang bagus.
Anda sanggup riset bersama dengan tools kata kunci gratis seperti Ubersuggest, KWFinder, atau SEMrush. Cara pemanfaatan tiap-tiap tools sanggup Anda temukan di → 9 Cara Riset Keyword Akurat
Lakukan Riset Pasar
Setelah menemukan inspirasi yang potensial, Anda harus memastikan jika inspirasi selanjutnya memang layak dijadikan bisnis. Bagaimana caranya? Dengan jalankan riset pasar! Anda sanggup jalankan riset pasar ke situs-situs freelance. Sebab, di sanalah biasanya orang-orang melacak jasa yang terjalin bersama dengan digital marketing.
Jika Anda tak menemukan sarana yang serupa, mungkin besar inspirasi Anda tak dapat laku di pasaran. Sebaliknya, jika Anda menemukan sarana yang sesuai bersama dengan kata kunci, berarti niche market selanjutnya sanggup dicoba.
Uji Coba Niche Market
Terakhir, saatnya Anda jalankan uji coba niche market tadi. Pertama, Anda sanggup sebabkan landing page sarana selanjutnya di web site digital agency Anda. Kemudian, jalankan campaign iklan seperti pay-per-click bersama dengan Google Ads. Tujuannya supaya digital agency Anda keluar di Google saat ada yang melacak bersama dengan kata kunci tersebut.
Lalu, perhatikan hasil uji coba Anda. Kalau hasilnya memuaskan berarti selamat! Anda udah menemukan niche market yang cocok. Namun, jika hasilnya belum memuaskan, berarti saatnya ulangilah kembali berasal dari awal sampai menemukan inspirasi yang pas.
Oh ya, di atas sebatas penjelasan menentukan niche market secara singkat. Anda sanggup menemukan wejangan lengkapnya di → 3 Cara Tepat Menentukan Niche Market untuk Bisnis
3. Tentukan Model Bisnis
Model usaha adalah bagaimana proses pembayaran agensi Anda. Memilih style usaha ini cukup penting di step awal. Sebab, bersama dengan style usaha yang pas Anda sanggup mobilisasi agency bersama dengan efektif supaya lebih cepat berkembang.
Ada tiga style style usaha yang biasanya digunakan oleh digital agency:
Harga Tetap
Seperti namanya, Anda udah memberikan harga senantiasa untuk setiap jasa yang ditawarkan. Misalnya, content marketing 10 artikel bersama dengan harga 500 ribu rupiah atau pembuatan logo perusahaan seharga 750 ribu rupiah.
Model usaha ini amat populer di Indonesia karena simple dan ringan diterapkan. Klien juga puas karena semua udah mengerti berasal dari awal supaya sanggup sesuaikan anggarannya.
Namun, kekurangan style usaha ini adalah setiap order itu berbeda-beda tingkat kesulitannya. Misalnya, order A itu ringan supaya Anda selesai lebih cepat dan beruntung besar. Tapi, order B ternyata amat sulit dan banyak revisi supaya Anda memperoleh profit lebih sedikit atau justru tombok.
Per Jam
Model usaha ini jarang diterapkan di Indonesia, tapi cukup populer di luar negeri. Singkatnya, Anda udah menempatkan tarif per jamnya untuk semua jasa yang ditawarkan. Nantinya, klien dapat membayar sesuai saat yang Anda habiskan untuk selesaikan ordernya tersebut.
Misalnya, klien A order jasa content marketing yang tarifnya 50 ribu per jam di agency Anda. Lalu, Anda selesaikan order selanjutnya didalam 10 jam, berarti klien harus membayar 500 ribu.
Kelebihan style usaha ini adalah agency Anda dapat senantiasa beruntung tak pikirkan seberapa sulit ordernya. Sedangkan kekurangannya adalah klien kadang merasa tak adil atau ragu bersama dengan saat yang memang Anda habiskan.
Biaya Tetap Per Bulan
Dengan style usaha ini Anda dapat menarik uang setiap bulannya sesuai kuantitas yang disepakati sampai proyek selesai. Model usaha ini biasanya dibebankan pada proyek jangka panjang atau klien tetap.
Sebagai contoh, klien order content marketing dua artikel per hari sepanjang setahun. Lalu, setelah mengerti tingkat kesulitannya Anda sepakat bersama dengan ongkos 2,5 juta rupiah per bulannya. Nah, itulah kuantitas yang harus dibayarkan klien setiap bulannya di tanggal yang udah ditentukan.
Keuntungan style usaha ini adalah jaminan pemasukan setiap bulannya bagi Anda. Klien juga sanggup sesuaikan anggarannya bersama dengan leluasa karena semua udah clear di awal.
Sedangkan kekurangannya adalah Anda dapat susah memperoleh klien baru. Sebab, calon klien belum mengerti bagaimana kinerja Anda, tapi udah diharuskan membayar per bulan didalam jangka saat tertentu.
4. Tentukan Nilai Jual
Setelah menentukan style bisnis, Anda harus sanggup menjawab pertanyaan ini tanpa berpikir lama: apa yang sebabkan klien rela membayar Anda dibanding kompetitor?
Jika masih butuh lebih dari satu menit untuk menjawabnya —atau apalagi tak sanggup menjawabnya sama sekali— berarti digital agency Anda butuh nilai jual. Lalu, Apa sih memang nilai jual itu?
Nilai jual atau Unique Selling Point (USP) adalah perihal yang membedakan usaha Anda bersama dengan kompetitor. Dengan kata lain, USP inilah yang menjadi alasan klien menentukan Anda dan bukannya digital agency sebelah.
Tanpa USP, digital agency Anda tak ada bedanya bersama dengan ratusan digital agency lain di Indonesia. Kalau udah begini, kenapa klien harus repot-repot menentukan digital agency Anda?
Ambil misal Diciri. Digital Creative Provider asal Bogor ini mempunyai USP yang cukup jarang dimiliki agency lainnya. Mereka memiliki aplikasi sendiri dan menerapkan rencana “connecting idea” bersama dengan kliennya.
Keberadaan aplikasi yang berguna semestinya marketplace memudahkan klien untuk jalankan order. Sementara “connecting idea” mengajak klien untuk berdiskusi bersama dengan dan melacak solusi terbaik atas permasalahan yang ada.
Kedua perihal selanjutnya pasti saja menjadi kekuatan tarik yang cukup menggoda. Efeknya, klien tak dapat susah menentukan pada Diciri atau agency lain yang “biasa-biasa saja.” Cuan berkunjung sendirinya karena USP.
Maka berasal dari itu, pastikan digital agency Anda memiliki USP. Tenang saja, USP tak harus muluk-muluk, kok. Berikut kita berikan lebih dari satu inspirasi USP untuk digital agency Anda:
Gratis konsultasi;
Diskon untuk order pertama;
Customer pelayanan ramah;
Revisi sepuasnya;
Garansi uang kembali jika lewat deadline;
Bonus bingkisan.
Jika mendambakan mempelajari USP lebih lengkap, Anda sanggup membaca artikel → Apa Itu Unique Selling Point (USP)? Bagaimana Cara Menentukannya untuk Bisnis Anda?
5. Buat Website
Website untuk digital agency Jakarta itu bagaikan Spongebob dan Patrick; tak terpisahkan.
Website sanggup menjadi tempat terbaik untuk mempertunjukkan digital agency Anda ke dunia. Mulai berasal dari apa jasa yang Anda tawarkan, bergerak di niche market mana, apa nilai jual yang agency Anda miliki, portofolio yang dulu dikerjakan, dan lain sebagainya. Jadi, calon klien sanggup mengenal Anda bersama dengan ringan tanpa harus cari info ke sana kemari